Ilmu dan penelitian adalah dua hal yang saling berkaitan. Ilmu adalah suatu pengetahuan yang sistematis dan teroganisasi. Kita juga telah mengetahui penelitian, yaitu suatu penyelidikan yang hati-hati serta teratur dan terus menerus untuk memecahkan suatu masalah. Ilmu dan penelitian mempunyai hububungan yang sangat erat. Ilmu adalah hasil sedangkan penelitian adalah proses. Dengan penelitian ilmu pengetahuan bisa terus berkembang. Tanpa penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan berkembang.
Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang obyek tertentu. Pengetahuan itu mencakup baik knowledge maupun science, seni dan teknologi. Masalah pengetahuan bukan hanya mengetahui, tetapi mengetahui yang benar. Banyak dari pengetahuan itu kita peroleh dari orang lain.
Penelitian atau riset pada hakikatnya bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang dianggap benar melalui proses bertanya dan menjawab. Penelitian bertitik tolak dari pertanyaan yang muncul karena adanya keraguan1, dan keraguan ini yang menjadi dasar permulaan ilmu pengetahuan. Dari pertanyaan muncul suatu proses untuk memperoleh jawaban, yaitu jawaban yang dipercaya sebagai kebenaran walaupun sifat kebenarannya sementara. Jawaban yang diperoleh melalui proses seperti itu pada gilirannya akan dipertanyakan kembali, yang akan dijawab lagi melalui proses penelitian. Demikianlah penelitian itu tidak pernah berakhir sehingga ilmu pengetahuan bisa berkembang terus.
A.Pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan panca indra, dan diolah akal budi secara spontan. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif, dan intiutif. Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu kesesuaian antara pengetahuan yang dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada objek.
Masalah pengetahuan ini berkisar pada tiga hal, yaitu apa pengetahuan, bagaimana mengetahui, dan untuk apa pengetahuan itu.
Pada dasarnya ada dua cara yang dipergunakan oleh manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah dengan mendasarkan diri pada rasio, dan yang kedua mendasarkan diri pada pengalaman. Selain dari rasio dan pengalaman, pengetahuan yang benar dapat pula diperoleh melalui intiusi dan wahyu. Namun, intiusi ini bersifat personal dan tidak dan tidak bisa diramalkan, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur. Masalah pengetahuan tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi mendapatkan pengetahuan yang benar. Kriteria kebenaran itu sendiri tidak mutlak, berbeda-beda menurut waktu, tempat, dan orang.
Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya. Pengetahuan non-ilmiah tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tertentu tentang jin atau makhluk halus di tempat tertentu, keampuhan pusaka, dan lain-lain. Pengetahuan pra-ilmiah adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tentang manfaat rebusan daun jambu biji untuk mengurangi gejala diare.
B.Teori, Proposisi, dan konsep
1.Teori
Ilmu pengetahuan terdiri atas seperangkat teori dalam bidang tertentu. Dengan teori , itu kita dapat “membaca” kenyataan-kenyataan empiris yang terjadi di sekitar kita. Fakta empiris yang sama dapat diceritakan oleh beberapa orang dengan “kacamata” teori yang mereka pergunakan. Tanpa teori, kita menjadi “buta” tentang peristiwa-peristiwa empiris yang terjadi di sekitar kita. Sebaliknya, tanpa diperhadapkan dengan peristiwa-peristiwa empiris, suatu teori akan menjadi lumpuh. Karena teori sangat penting dengan kaitannya dengan penelitian empiris, maka perlu kita mempunyai pemahaman yang sama tentang teori. Teori menurut Nan Lin adalah:
A set of interralated proposition, some of which can be empirically test.2
Teori pertama-tama terdiri atas seperangkat proposisi, yaitu pernyataan-pernyataan tentang hubungan di antara dua konsep atau lebih. Apabila seseorang diberi stimulus, maka ia memberikan reaksi dengan cara tertentu. Stimulus dan reaksi adalah dua konsep yang dihubungkan menjadi satu proposisi. Misalnya, konsep hukuman yang dihubungkan dengan konsep prilaku akan menjadi: “Jika anak diberikan hukuman, maka perilakunya berubah ke arah positif.” Pernyataan ini disebut proposisi.
Suatu teori terdiri atas seperangkat proposisi yang saling berkaitan. Keterkaitan tersebut tersusun dalam suatu sistem yang memungkinkan kita mempunyai pengetahuan yang sistematis tentang suatu peristiwa. Dalam hubungan ini Kerlinger menyatakan bahwa:
A theory is a set of interrelated construct (concepts), definitions, and propositions that present a systematic view of phenomena by specify relations among variables, with the purpose of explaining and predicting the phenomena.3
Masing-masing proposisi atau definisi atau konsep saling menerangkan sehingga kita memperoleh gambaran yang bulat dan utuh tentang suatu peristiwa.
Ciri ketiga dari teori adalah beberapa di antaranya dapat diuji secara empiris. Pengujian secara empiris inilah yang menjadi tugas penelitian.
2.Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Jika harga suatu barang naik, maka permintaan berkurang. Harga dan permintaan adalah dua konsep yang dihubungkan dengan jika… maka…. Pernyataan ini adalah proposisi. Hubungan di antara dua konsep itu bermacam-macam, ada hubungan kausal (sebab akibat), ada hubungan korelasional (positif dan negatif), ada hubungan fungsional.
Proposisi merupakan bahan untuk membentuk teori, dan membutuhkan konsep sebagai bahan bakunya. Suatu proposisi mempunyai makna teoritis jika ia dibentuk dari konsep-konsep kunci suatu disiplin ilmu pengetahun. Setiap disiplin ilmu memiliki konsep kunci.
3.Konsep
Konsep merupakan bahan baku ilmu pengetahuan. Dari konsep dibentuk proposisi itu membentuk teori. Nan Lin merumuskan konsep sebagai:
…a term which has been assigned some specific semantic meaning…4
Konsep adalah istilah atau simbol yang menunjuk pada suatu pengertian tertentu. Rambu-rambu lalu lintas adalah simbol, dan simbol itu pada suatu pengertian tertentu yang perlu dipahami dan dipatuhi sebagai suatu peraturan. “Sekolah” adalah istilah, dan istilah ini mengingatkan kita pada suatu yang konkret seperti gedung, guru, murid, pelajaran, dan sebagainya.
Konsep adalah sesuatu yang abstrak tetapi menunjuk pada sesuatu yang konkret. Abstraksi suatu konsep itu bertingkat-tingkat, ada yang abstraksinya sangat tinggi, dan ada yang rendah. Misalnya, “minat” adalah suatu konsep yang sukar dicarikan hal-hal konkret sebagai penunjuknya, tetapi “kursi” adalah konsep yang sangat mudah dihubungkan dengan hal-hal yang konkret. Konsep-konsep yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan mempunyai sifat yang abstraksi yang sangat tinggi. Konsep seperti ini oleh Kerlinger disebut construct 5 atau konsep nominal.
C.Berbagai Cara Memperoleh Pengetahuan
Hakikat metodologi penelitian tidak terletak pada apa yang diketahui (atau pengetahuan), tetapi bagaimana kita mengetahui, walaupun pengetahuan dan cara mengetahui adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Metodologi penelitian tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan, tetapi juga dengan ilmu pengetahuan. Karena itu metodologi pengetahuan termasuk dalam apa yang disebut epistemologi. Tentang istilah ini Babbie menjelaskan bahwa:
epistemology is the science of knowing, methodology (a subfield of epistemology) might be called “the science of finding out.”6
Epistemologi adalah ilmu mengetahui, sedangkan metodologi (bagian dari epistemologi) dapat dikatakan sebagai ilmu menemukan. Sehubungan dengan itu, metodologi penelitian perlu melihat apa yang ingin ditemukan di dalam kerangka teoritis tertentu, agar apa yang akan ditemukan itu mendapatkan maknanya.
Ada beberapa cara yang dipergunakan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan, antara lain:
1. Metode keteguhan (tenacity). Dengan metode ini orang menerima suatu kebenaran karena merasa yakin akan kebenarannya. Unsur keyakinan berperan dalam metode ini. Bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah, dan bukan berasal dari monyet, diterima sebagai kebenaran karena keyakinan agama.
2. Metode otoritas. Sesuatu diterima sebagi kebenaran karena sumbernya mempunyai otoritas untuk itu. Bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah yang diterima sebagai suatu kebenaran karena sumbernya adalah Alkitab. Pernyataan dari seorang tokoh tertentu juga diterima sebagai kebenaran karena ia mempunyai keahlian di bidang itu.
3. Metode a priori atau intuisi. Suatu diterima sebagai kebenaran semata-mata berdasarkan intiusi.
4. Metode tradisi. Seseorang menerima sesuatu kebenaran dari tradisi yang berlaku di dalam lingkungannya.
5. Metode trial and error. Pengetahuan dengan cara ini diperoleh melalui pengalaman langsung. Sesuatu yang diaangap benar diperoleh sebagai hasil serangkaian percobaan yang tidak sistematis. Mula-mula dicoba, hasilnya salah, dicoba lagi, salah lagi, dicoba lagi sampai akhirnya ditemukan yang benar.
6. Metode metafisik. Suatu pengetahuan yang dianggap benar diperoleh secara metafisik. Jawaban terhadap masalah yang ditemukan dalam dunia empiris yang dicari dalam dunia supernatural, di dalam dunia transenden. Pengetahuan diperoleh dari ajaran agama atau kepercayaan atau mistik termasuk dalam gologan ini.
7. Metode ilmiah. Metode ini dilakukan melalui proses deduksi dan induksi. Permasalahan ditemukan dalam dunia empiris, dan jawabannya juga dicari dalam dunia empiris, dan jawabannya juga dicari di dalam dunia empiris melalui proses deduksi dan induksi yang dilakukan secara sistematis
D. Metode Ilmiah dan Metode Akal Sehat
Metode penelitian ilmiah sering dibedakan dengan metode akal sehat (common sense) terutama dalam proses penelitiannya. Proses penelitian ilmiah bersifat empiris, terkendali, analitis, dan sistematis. Cirri-ciri secara terpadu tidak terdapat pada metode akal sehat.
Kerlinger membedakan metode ilmiah dengan metode akal sehat dalam lima hal, yaitu:
1. Pertama-tama pada penggunaan konseptualdan struktur teoritis dalam menjelaskan gejala. Pendekatan dengan metode akal sehat mengguunakan teori dan konsep secara longgar, sedangkan pendekatan ilmiah menggunakan teori dan konsep secara ketat dan terkendali.
2. Dalam pendekatan ilmiah, teori dan hipotesis diuji secara sistematis dan empiris. Pada pendekatan akal sehat, teori dan hipotesisdiuji juga, tetapi secara selektif dan tidak obyektif.
3. Pada pendekatan ilmiah, pengamatan terhadap fenomena dilakukan secara terkendali (terkontrol). Cara seperti ini tidak terdapat pada akal sehat.
4. Pada pendekatan dengan akal sehat, dua fenomena yang muncul sering langsungdihubungkan dengan dalam satu hubungan sebab akibat tanpa melalui penelitian yang dilakukan secara sistematis.
5. Pendekatan ilmiah selalu bersifat empiris, dalam arti harus ada penjelasan tentang hubungan di antara fenomena-fenomena, yang dilakukan berdasarkan kenyataan yang realistis dan mengesampingkan semua hal yang bersifat metafisik.7
E.Pengertian Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah sebagai proses bertanya-menjawab memperhatikan peristiwa-peristiwa empiris dalam kerangka berpikir teoritis tertentu. Peristiwa empiris-empiris sebagai pusat perhatian dapat dibedakan atas gejala-gejala alam dan gejala-gejala sosial. Gejala-gejala alam adalah peristiwa-peristiwa yang berlangsug di alam bukan karena perbutaan manusia secara langsung, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung berapi, dan banjir. Fenomena sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik secara individu maupun secara kelompok. Penelitian terhadap gejala-gejala seperti itu disebut penelitian sosial. Nan Lin menjelaskan penelitian sosial sebagai berikut:
Social research is conduted, first of all, to detect regularities in various social relations. It is also conducted to provide clues to possible solutions to social problem. The firstreason in conceptual or theoretical one, and the second a pragmatic or applied one.8
Sasaran penelitian sosial adalah gejala-gejala sosial yang terdapat di dalam berbagai relasi sosial. Terhadap gejala-gejala itu akan diteliti apakah ada keteraturan di dalamnya. Dengan kata lain apakah gejala-gejala tersebut bekerja menurut aturan atau hukum tertentu.
Oleh karena itu, tujauan penelitian yang pertama menurut Nan Lin adalah untuk menemukan hukum atau keteraturan yang bekerja di dalam gejala-gejala itu, dan tujuan yang kedua adalah untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam relasi-relasi sosial. Dengan kata lain, suatu penelitian mempunyai dua macam signifikansi (pentingnya, manfaatnya), yaitu signifikansi teoretis karena ia dapat mengembangkan teori, dan signifikansi praktis karena ia dapat mengembangkan teori, dan signifikansi praktis karena ia dapat memberikan bantuan dalam memecahkan masalah.
Pada definisi Nan Lin tersebut tidak ada penjelasan tentang bagaimana penelitian itudilakukan secara ilmiah. Definisi tersebut bersifat finalis karena hanya menggambarkan tujuan dari penelitian itu sendiri. Pengertian penelitian dapat dilihat dari segi prosesnya, kita temukan dalam definisi yang diberikan oleh Kerlinger sebagai berikut:
Scientific research is systematic, controlled, empirical, and critical investigation of hypotical proposition about the presumed relations among natural phenomena.9
Definisi ini menjelaskan bahwa proses penilitian itu pertama-tama adalah menyusun hipotesis tentang hubungan-hubungan yang diperkirakan terdapat di antara fenomena-fenomena itu. Penelitian dialkukan untuk menguji hipotesis tersebut. Ada empat criteria yang perlu dipenuhi dalam suatu penelitian ilmiah, yaitu:
1. Penelitian dilakukan secara sistematis. Prosesnya dilakukan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
2. Penelitian dilakukan secara terkendali. Perumusan konsep dan hipotesis secara operasional merupakan kendali dalam mengarahkan seluruh kegiatan penelitian.
3. Penelitian dilakukan secara empiris. Semua konsep yang tercakup dalam penelitian harus terhubung secara operasional dalam dunia nyata.
4. Penelitian bersifat kritis. Kritis di sini berarti ada tolok ukur dalam menentukan sesuatu yang dapat diterima, baik secara eksplisit maupun implisit.
F. Tipe Penelitian
1. Penelitian Ekploratif
Tipe penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan dasar yang pertama, yaitu apa. Pertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut. Penjajakan ini dilakukan tidak secara sistematis, dalam arti tidak didasarkan pada hipotesis dan ditarik sampel.
2. Penelitian Deskriptif
Tipe penelitian ini didasarkan pada pertanyaan dasar yang kedua, yaitu bagaimana. Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa masalahnya secara eksploratif , tetapi ingin mengetahui juga bagaimana peristiwa tersebut terjadi.
3. Penelitian Eksplanatif
Tipe penelitian ini bertitik tolak pada pertanyaan dasar Mengapa. Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana terjdinya, tetapi ingin juga mengetahui mengapa peristiwa itu terjadi. Dengan kata lain, kita ingin menjelaskan terjadinya suatu peristitiwa.
4.Penelitian Eksperiment
Ketiga tipe penelitian ini disebutkan di atas disebut juga expost fact research. Disebut demikian karena peristiwa yang diteliti sudah terjadi sehingga data-datanya dapat dilacak kembali melalui kuesioner atau dokumen-dokumen yang relevan. Tetapi, ada juga penelitian di mana datanya belum pernah ada, sehingga harus diciptakan terlebih dahulu. Penemuan-penemuan baru, seperti metode mengajar yang baru atau bibit unggul suatu tanaman, memerlukan suatu pembuktian bahwa metode baru atau bibit unggul itu memang lebih efektif.
G. Manfaat Penelitian
Pengertian penelitian menurut Nan Lin mengandung dua manfaat penelitian, yaitu (1) manfaat teoritis dan (2) manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dialkukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan, atau merevisi yang teori yang bersangkutan.
Demikianlah teori berkembang terus melalui penelitian, dan dengan demikian ilmu pengetahuan berkembang terus tanpa batas.
2. Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Mengubah lahan kering menjadi lahan yang subur, mengubah cara kerja supaya lebih efisien, dan mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi pembangunan sumber daya manusia merupakan contoh-contoh permasalahan yang dapat dibantu pemecahnya melalui penelitian ilmiah.
Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.
Catatan
1. Suriasumantri, Jujun S. 1985. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, hal. 50
2. Nan Lin. 1976. Foundations of Social Research. New York: McGraw-Hill Book Company, hlm. 17
3. Kerlinger, Fred N. 1973. Foundation of Behavioral Research. New York: Holt Rinehart and Winston, hlm 9.
4. Hadi, Sutrisno. 1978. Metodologi Research, jilid I. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gadjah, hlm. 14.
5. Kerlinger, loc cit.
6. Babbie, Earl. 1992. The Practice of Social Research. Belmont: Wadsworth Publishing Company, hlm. 7
7. Kerlinger, op cit, hlm. 3
8. Nan Lin, op cit, hlm 5.
9. Kerlinger, op cit., hlm. 11.
Senin, 22 Februari 2010
Jumat, 19 Februari 2010
Tentang Budi Pekerti
Rasulullah bertanya:
Siapa yang paling dicintai Allah di antara hamba-hamba-Nya?
Dijawab oleh Rasulullah sendiri:
“Ialah yang paling berguna bagi sesama manusia”
Rasulullah bertanya lagi:
“Amal apakah yang paling afdhol?
Dijawabnya sendiri:
“Mengembirakan hati seorang mukmin, menghilangkan kelaparan dan
kehausnnya, meringankan kesengsaraannya dan membantu melunaskan
hutangnya”
Disambungnya:
Barangsiapa berjalan bersama seorang muslim
Untuk menyampaikan hajatnya
Ia seakan berpuasa dan beritikaf sebulan
Barangsiapa berjalan membantu seorang yang didhalimi
Allah akan menegakkan kedua telapak kakinya
Di atas sirath, padahal kaki-kaki lain tergincir
Barangsiapa menahan amarah-amarahnya
Allah akan menutupi auratnya (saat seluruh manusia telanjang di mahzar)
Dan sesungguhnya budi pekerti yang buruk
Akan merusak iman
Sebagaimana cukak merusak madu
Siapa yang paling dicintai Allah di antara hamba-hamba-Nya?
Dijawab oleh Rasulullah sendiri:
“Ialah yang paling berguna bagi sesama manusia”
Rasulullah bertanya lagi:
“Amal apakah yang paling afdhol?
Dijawabnya sendiri:
“Mengembirakan hati seorang mukmin, menghilangkan kelaparan dan
kehausnnya, meringankan kesengsaraannya dan membantu melunaskan
hutangnya”
Disambungnya:
Barangsiapa berjalan bersama seorang muslim
Untuk menyampaikan hajatnya
Ia seakan berpuasa dan beritikaf sebulan
Barangsiapa berjalan membantu seorang yang didhalimi
Allah akan menegakkan kedua telapak kakinya
Di atas sirath, padahal kaki-kaki lain tergincir
Barangsiapa menahan amarah-amarahnya
Allah akan menutupi auratnya (saat seluruh manusia telanjang di mahzar)
Dan sesungguhnya budi pekerti yang buruk
Akan merusak iman
Sebagaimana cukak merusak madu
Langganan:
Postingan (Atom)